2 Agustus 2013

Malam

Malam datang, hati membuncah menyusun rasa. Katanya, biarkan saja rasa berkembang menjadi kata, dan kata menjelma menjadi laku. Karna terkadang rasa lebih indah diungkapkan dengan metafora. Hebatnya lagi, kata dapat melonggarkan isi hati yang semakin sesak oleh prasangka.

Sedangkan waktu tetap berjalan, detiknya lurus menuju menit, menitpun tak kalah sigap menyongsong jam. Dan anehnya, waktu semakin terasa cepat saat kita takut, dan melambat saat kita mulai menunggu. Dan siapa sangka malam menjadi titik persimpangan antara penantian dan ketakutan ?


pict 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© SEPATAH KATA
Maira Gall