27 Mei 2013

Supernova: Petir


Judul : Petir
Penulis: Dee/Dewi Lestari
Penerbit: Bentang Pustaka

Elektra Wijaya, panggilan akrabnya Etra, seorang sarjana yang dengan status pengangguran mampu bertahan hidup sepeninggal ayah dan kakak perempuannya. Berbekal uang tabungan-yang harus di hemat sedemikian rupa- Etra mampu bertahan di bawah omelan Watti -kakaknya-. 
Selepas Watti menikah dan pergi dari rumah, hiduplah Etra sang pengangguran yang mulai putus asa. Dia termakan surat lamaran kerja STIGAN (Sekolah Tinggi Ilmu Gaib Nasional) yang tentu saja hanya sebuah lelucon. Lelucon ini mengantarkan Etra mengenal sosok Ibu Sati yang selanjutnya menjadi guru spiritual Etra. Hidupnya berubah semenjak bertemu Ibu Sati, Etra mulai menemukan ladang penghasilannya dengan membuka warnet yang di gawangi Mpret (seorang enterpreneur cerdik).
Namun Etra kembali menyetrum Mpret dan beberapa pegawainya ketika dia terkulai mengidap penyakit aneh. Sesaat setelah kejadian itu Ibu Sati datang dan mulai detik itu Etra harus menjalani pelatihan rutin bersama Ibu Sati. Dan booom...jadilah Etra seorang tabib listrik.

Dee, seperti biasa menenggelamkan kita dalam rangkaian kalimat metaforanya, membumbungkan imajinasi dan menghakhiri ceritanya dengan tanda tanya. Novel ini menggunakan diksi yang mudah (dibandingkan dengan supernova pertam), namun ceritanya kurang sedikit menarik dibanding novel dan buku - buku Dee yang pernah saya baca. Di akhir cerita belum jelas apa yang terjadi dengan hubungan Mpret dan Etra, kelanjutan cerita Diva, dan tokoh - tokoh yang tertuang di buku - buku sebelumnya. Saya harus baca buku lanjutannya :)

2 komentar

  1. sipp.. keren resensine (y) maak blogku followen yo hehe

    BalasHapus

© SEPATAH KATA
Maira Gall