13 Februari 2017

Bersama



Lucu sekali. Sepuluh menit lamanya aku kehilangan kata-kata pada layar putih didepanku. Biasanya tidak begini. Bukannya sombong, aku memang cukup lancar memproduksi kata menjadi sekedar enak dibaca. Mestinya kau tau. Bahkan kau sering menggodaku. Lucu sekali, aku bahkan kehilangan kata-kata untuk sekedar menggambarkanmu, dengan manis. 

Mestinya ini akan menjadi surat cinta keenam yang manis, pada bulan perayaan kasih sayang seluruh umat. Tapi otakku beku, jadi biarkan aku hanya menyapamu.

Hei, jadi bagaimana rasanya dicintai aku?
Tak terhitung banyaknya penasaran dipikiranku. Nyamankah? mengganggukah? terlalu cerewetkah? mengekahkah?Aku tak pernah tau, bahkan ditahun keempat kita bersama. Aku tak tau, maka akan ku ceritakan bagian perjalananku saja. Aku gemar melamun, dalam sore yang tak berkesibukan, dan tentu saja ada kamu dalam lamunanku disana. Pada waktu yang dengan angkuh cepat berlalu, empat tahun bukan waktu yang lama, pun sebentar. Kamu adalah cinta pertama yang membebaskanku melakukan apa saja, apa-apa yang membuatku baik dan tumbuh. Kamu adalah orang pertama yang keberadaannya ingin kulibatkan dalam semua keputusan besar dalam hidupku. Dicintai kamu adalah definisi bahagia yang sederhana. 

Bagaimana aku bisa jatuh sedalam ini? padahal, kamu adalah laki-laki dengan kadar keromantisan yang hampir nol besar. Aku bahkan tidak pernah mendapatkan hadiah, bunga, cokelat, apalagi boneka dari empat tahun bersama.  Mencintai kamu juga tidak mudah, diusiaku yang baru awal dua puluh tahunan, aku bahkan harus kehilangan "malam minggu" dan moment romantis lainnya. Kamu bahkan jarang menghampiriku kerumah, katamu jauh.Kau tau, logikaku maklum. Apakah aku terlalu cinta? bukan. Karna, kata Zarry, bukan cinta namanya kalau terlalu. Mencintai kamu adalah hal yang susah, menurut mereka. Tapi aku suka. Ternyata, jatuh cinta adalah toleransi-toleransi atas banyak hal, ya. 

Kamu adalah cinta yang membantuku berkembang. Aku berterima kasih untuk itu. Kalaulah suatu hari aku akan jatuh cinta lagi, aku akan memilih berhenti di hari ini. Bagaimana bisa aku mencintai orang lain setelah kamu? 
Aku masih sangat menyayangimu, Mas.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© SEPATAH KATA
Maira Gall