6 April 2015

Jumpa Pertama

Pict: https://c2.staticflickr.com/6/5148/5858957965_8a9449bd0e.jpg

Barangkali inilah hidup. Romantisme dikemas dalam bentuk yang tak terduga. Seperti pertemuan kita, hingga sampainya kita pada titik persinggahan ini.

Pertemuan kita bukan diawali oleh tegur sapa, seperti kebanyakan kisah. Bagaimana tidak, aku masih ingat kebiasaanmu yang suka menyenderkan punggungmu, di atas bedak kayu yang ramai dikerubungi teman sepermainanmu. Jeans komprang, kemeja yang digulung sesiku, kalung etnik dilehermu dan sesekali rambut yang dikuncir, apalagi racauan galak dengan temanmu itu jelas tidak masuk dalam kamus laki-laki baik, versiku saat itu. Tegur sapa tentu saja bukan menjadi suatu pengharapan.

Kira-kira itulah rekaman memoriku tentang perjumpaan pertama kita. Perjumpaan kita barangkali bukan dari uluran tangan perkenalan, yang kemudian menjadikan kita yang lekat untuk saling pandang. Perjumpaan kita bukan dari tarik menarik buku yang sama di ruangan berwarna orange, seperti sebuah kode atas kesenangan kita yang serupa. Perjumpaan kita bukan dari tabrakan di cafe yang mengakibatkan kita saling bertukar nomor lalu terjebak untuk saling mengucapkan "selamat malam".

Perjumpaan pertama kita, dalam ingatanku, mengalir begitu saja.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© SEPATAH KATA
Maira Gall