13 Desember 2014

Mengukir Angan

"Aku sedang mengukir kayu," katamu.
Aku hanya tersenyum masam mendengar suara beratmu
Atau barangkali aku sedang melihatmu

"Aku sedang mengukir kayu, ini penting dan susah,"
Ucapmu lagi dikala pagi masih malu-malu menyapa bumi
Lagi-lagi aku hanya tersenyum kecut

"Aku ingin ukiran kayu ini dapat dikenal banyak orang"
Teriakanmu di subuh itu melengking
Ibarat kalajengking, mekingking
Kali ini aku tak kuasa menahan tawaku, sayang
Kamu tidak sedang mengukir kayu, 
Kamu hanya sibuk mengukir angan.

1 komentar

© SEPATAH KATA
Maira Gall